Selasa, 15 Maret 2011

Persahabatan "KUPU dan KUPI"





Mendongeng

“KUPU dan KUPI”



Ditulis untuk Lomba dongeng IGTKM
Diceritakan oleh :
Dewi Mora Rizkiana, S.TP


IGTKM KECAMATAN SINGOSARI
MARET
2009




Assalamu’alaikuuum wa rohmatullohi wa barokatuh!

Apa kabar sayang? Bu Guru tahu kalian semua adalah juara, kalian adalah anak yang hebat karena kalian suka berteman atau bertengkar? Hebat, suka berteman! Suka menolong atau suka berebut? Hebat, kalian suka menolong?! Memang begitu ciri – ciri anak yang solih dan solihah. Apa kabar juara? (Alhamdulillah Subhanalloh Luar biasa Allohu Akbar! YESS!!!)

Aduh, kok masih ada yang belum mau membuka mulutnya? Malu karena lupa menggosok gigi ya? Ooh, semua sudah gosok gigi? Kalau begitu pertanyaang bu guru dijawab dengan semangat, ya? Apa kabar juara? (Alhamdulillah Subhanalloh Luar biasa Allohu Akbar! YESS!!!)

Hebat!!! Tepuk ceria….. horrreeeeee! Tepuk ceriaaaaaa…. Horrreeeee!

Bu Guru punya tebakan, dengarkan baik – baik ya?

(gubahan Aku seorang kapiten)
Aku menetas dari telur
Tubuhku panjang dan berbulu
Setelah bertapa
La la la!
Bisa terbang kemana saja!

Ayo tebak siapa? Ehm, belum ada yang tahu? Bingung? Bu guru kasih tahu huruf depannya, K! masih belum tahu juga? Ok, huruf keduanya U! jadi, K-U dibaca KU…. Iya, betul, Kupu – kupu.

Semua berdiri, tirukan Bu Guru.

Yel – yel Kupu – kupu
Aku adalah kupu
Binatang baik dan ayu
Makhluk yang suka membantu
Penyerbukan bunga – bungaku
Sambil menikmati madu
Kulakukan tugasku
Hinggap!
Hisap!
Terbanga!
Horeeeeeee!!!!!

Hebat!!! Tepuk ceria….. horrreeeeee! Tepuk ceriaaaaaa…. Horrreeeee!


Balapan duduk! Ya, bagus! Sudah siap mendengarkan dongeng Bu Guru yang berjudul :


Kupu dan Kupi

Di sebuah taman yang indah, tumbuhlah bunga berwarna – warni yang sangat menarik hati, siapapun yang melihatnya pasti merasa suka dan bahagia. Pssst…, ada yang mau kenalan dengan kalian.

TEKU                         : “Assalamu’alaikum, namaku TEKU alias telur kupu – kupu
ULMA                        : “ Aku ULMA, alias ulat pertama”
ULA                            : “Kalau aku ULA, ulat kedua”
Kepompong                : “Aku kepompong, aku tidak banyak omong karena aku harus menyelesaikan tugasku.”
KUPU                         : “Aku Kupu, kalian pasti suka denganku, karena aku baik hati dan suka membantu.”
KUPI                          : “Kalau aku KUPI, aku akan berteman dengan kalian, tapi nanti.”

Oke sayang, sudah siap? Tepuk ceriaaaaaa…. Horrreeeee!

Seeekor kupu – kupu tengah terbang berkeliling di taman bunga, di sehelai daun yang menghijau, dia melihat sekelompok telur yang tengah bercengkrama, salah satu telur itu melihat kehadirannya dan menyapanya.

“Assalamu’alaikum!”
“ Wa’alaikumsalam!
“Hei! Subhanalloh siapakah engkau? Betapa cantiknya dirimu!”
“Alhamdulillah, ini semua anugerah dari Alloh! Namaku KUPU. Kamu telur bukan?”
“Ya! Namaku TEKU. Aku ingin sekali secantik dirimu!
“ Kau bisa secantik aku, asal kau sabar menunggu proses perubahan dirimu.”
“Aku? Berubah? Maksudmu?”
“ Kamu akan ber-metamorfosa,”
“Metamorfosa? Apa itu?”
“orang bilang berubah dari satu bentuk ke bentuk lain.”
“Kapankah itu?” Tanya sang telur.
“Bersabarlah! Kau pasti akan mengalaminya. Dan aku, aku akan setia menjengukmu! Karena aku menyayangi semua makhluk ciptaan Alloh.”
“Wah, betapa baiknya dirimu.”
“Ah, tidak, aku hanya mengamalkan hadits nabi yang berbunyi, ‘Man la yarham la yurham – siapa yang tidak saying tidak akan disayang’.”
“Subhanalloh budimu sungguh canti secantik paras wajahmu.”
“Terima kasih, aku pergi dulu ya.”
“Sampai jumpa…”

Beberapa waktu berlalu, si Kupu datang lagi dan tak lagi menjumpai si TEKU, tapi dia melihat seekor ulat yang tengah memakan daun.

“Assalamu’alaikum,” sapa si Kupu.
“Wa’alaikumsalam,” sahut si ulat.
“Masih ingat denganku? Aku KUPU, apakah kamu TEKU sahabatku yang dulu?”
“Ya! Sekarang aku adalah ULMA. Tentu aku selalu ingat padamu, karena aku sangat ingin sepertimu….”
“Apakah kau suka dengan dirimu sekarang?”
“Alhamdulillah! Aku bersyukur pada Alloh karena aku bisa makan daun sebanyak kusuka, lihatlah tubuhku, gemuk bukan?! Tapi…..”
“Tapi apa?”
“Aku masih ingin sepertimu, bisa terbang kemana kusuka dan bertubuh indah!”
“Bersabarlah! Insyaalloh waktu itu akan segera tiba. Aku pergi dulu, lain kali aku akan menjengukmu, sampai jumpa….”

Kupu – kupu yang lucu
Kemana engkau terbang
Hilir mudik mencari
Bunga – bunga yang kembang
Berayun – ayun
Pada tangkai yang lemah
Tidakkah sayapmu
Merasa lelah

Si Kupu kembali menjenguk sahabatnya si ULMA, ternyata dia tidak lagi menemukannya, dilihatnya, sebuah kepompong menggantung dengan tenangnya di daun hunian si ulat.

“Assalamu’alaikum.” Sapa si kupu. Tak ada jawaban
“Assalamu’alaikuuuuuuuuuummmm……” Teriaknya sekali lagi.

“Wa’alaikumsalam!” satu suara menyahut, tapi bukan si kepompong. Seekor ulat kecil tengah merayap dari bawah daun, “Jangan kau ganggu dia! Dia tengah bertapa, kau tidak ingin merusaknya, kan?”

“Tentu! Kamu siapa?”
“Aku ULA, aku teman yang akan menjaganya sampai selesai pertapaannya.”
“Baiklah, aku akan pergi dulu, sampaikan salamku padanya ya…. Daaa!”

Si Kupu pun terbang kesana kemari meninggalkan si kepompong dan ulat kecil temannya yang baru.

Tibalah waktu yang ditunggu, kepompong itu terbuka dan lahirlah si Kupi. Kupi terbang dengan perasaan sangat bahagia. Dia terbang kesana kemari hingga bertemulah ia dengan si Kupu.

“Assalamu’alaikum! Masihkah kau ingat padaku?”
“Wa’alaikumsalam, memangnya kamu siapa?” Tanya si Kupu.
“Coba tebaklah!”
“Apakah kamu telur yang dulu menyapaku?”
“Iya! Sekarang namaku adalah Kupi!
“Subhanalloh! Kau indah sekali!”
“Alhamdulillah Alloh memberiku kesempatan untuk berubah menjadi binatang secantik dirimu.Terimakasih atas pujianmu!”

“Aku jadi ingat sebuah hadits yang berbunyi ‘Innalloha jamilun yuhibbu jamalah – sesungguhnya Alloh itu indah dan menyukai keindahan’….”

“Wah, kamu benar – benar makhluk yang solih.”
“Terimakasih! Oke KUPI! Selamat datang di taman bunga ini, mari aku tunjukkan bunga – bunga nan cantik padamu agar kau mengenal mereka satu per satu.”
“Betapa baik budimu Kupu?”
“Bukankah sesama teman harus tolong menolong?”
“Tentu!”
“Seperti bunyi hadits ‘Kullu ma’ruufin sodakoh – setiap kebaikan adalah sedekah’.”

Dengan tertawa ceria, KUPU dan KUPI terbang beriringan mengelilingi taman bunga.

Lihat kebunku penuh dengan bunga
Ada yang putih dan ada yang merah
Setiap hari kusiram semua
Mawar melati
Semuanya indah

Sekarang Bu Guru Tanya, “Siapa yang suka menolong teman? Hwadduh! Semuanya ya? Kalian memang anak – anak yang soleh!”


Tepuk kupu – kupu
K *** U *** P *** U *** K *** U *** P *** U *** Kupu – kupu! *** Telur – telur! *** Ulat – ulat! *** Kepompong! *** Kupu – kupu! *** Kasihan deh lu! 2x

Nah, anak – anak! Karena tiba waktu Bu Guru lain menemani kalian, maka Bu Guru pamit dulu yaa….

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wa barokatuh! Sampai jumpa…..

Dongeng ini disajikan dengan tujuan :
  1. Menanamkan nilai kesabaran untuk meraih cita – cita atau tujuan hidup pada anak.
  2. Memberi contoh kepada anak untuk selalu mengucap salam jika bertemu dengan saudara seiman
  3. Memberi contoh kapan dan bagaimana mengucap kalimat thoyyibah
  4. Menanamkan nilai untuk saling menyayangi sesame dengan kutipan hadits ‘Man la yarham la yurham – siapa yang tidak saying tidak akan disayang’
  5. Menanamkan sikap untuk selalu menghargai orang lain dengan kutipan hadits ‘Innalloha jamilun yuhibbu jamalah – sesungguhnya Alloh itu indah dan menyukai keindahan’
  6. Menanamkan sikap untuk selalu berbuat baik kepada sesame dengan kutipan hadits ‘Kullu ma’ruufin sodakoh – setiap kebaikan adalah sedekah’
  7. Memberi contoh kepada anak bahwa persahabatan itu menyenangkan
  8. Memberi kesempatan kepada anak untuk menilai sifat – sifat tokoh yang mereka sukai dan akhirnya –tanpa sadar- mematri dalam memori mereka.
  9. mengajak anak bersenang – senang dalam tiap sisipan cerita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ya